Kelebihan Kekurangan Model
Atom Dalton, Thomson, DAN Rutherford
- Perkembangan pemahaman struktur atom sejalan dengan
awal perkembangan ilmu Kimia modern. Ilmuwan pertama yang membangun model
(struktur) atom adalah John Dalton, kemudian disempurnakan secara bertahap oleh
J.J. Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr.
1. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton didasarkan pada pengukuran
kuantitatif reaksireaksi kimia. Dalton menghasilkan beberapa postulat sebagai
berikut.
1. Materi tersusun atas partikel-partikel sangat padat
dan kecil yang tidak dapat dipecah-pecah lagi. Partikel itu dinamakan atom.
2. Atom-atom suatu unsur identik dalam
segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain.
3. Dalam reaksi kimia, terjadi
penggabungan atau pemisahan dan penataan ulang atom-atom dari satu komposisi ke
komposisi lain.
4. Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk
suatu molekul dengan perbandingan sederhana.
Kesimpulan dari model atom Dalton, yaitu unsur terdiri
atas atom-atom yang sama dalam segala hal, baik bentuk, ukuran, dan massanya,
tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain. Dengan kata lain, atom
adalah partikel terkecil suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur itu.
Gambar
1.10 Model atom dan molekul Dalton
2. Model Atom Thomson
Berdasarkan fakta bahwa elektron merupakan partikel
dasar penyusun materi, mendorong Thomson membangun suatu model atom untuk
menyempurnakan teori atom Dalton sebab model atom Dalton tidak menunjukkan
adanya sifat-sifat listrik.
Menurut Thomson, atom mengandung elektron yang
bermuatan negatif dan elektron-elektron ini tersebar merata di dalam seluruh
atom. Atomnya sendiri diasumsikan berupa bola pejal yang bermuatan positif.
Jika model atom Thomson ini
digambarkan dalam bentuk tiga dimensi akan mirip kue onde, bijih wijen
menyatakan elektron dan onde menyatakan bentuk atom. Gambar 1.11 menunjukkan
model atom Thomson. Jika model atom Thomson dibelah dua maka elektron-elektron
di dalam atom akan tampak seperti bijih jambu batu yang tersebar merata di
dalam jambu.
Gambar
1.11 Model atom Thomson
3. Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan percobaan penembakan lempeng emas
yang sangat tipis dengan partikel alfa yang diemisikan oleh unsur radioaktif.
Data hasil percobaan menunjukkan bahwa sebagian besar dari partikel alfa dapat
melewati lempeng emas, tetapi hanya sebagian kecil partikel alfa yang
dipantulkan kembali. Gambar 1.12menunjukkan diagram hamburan
partikel alfa.
Gambar
1.12 Partikel menumbuk tabir Zn, kilat cahaya diamati melalui mikroskop.
Sebagian besar partikel alfa diteruskan oleh lempeng emas tanpa pembelokan,
hanya beberapa partikel yang dipantulkan dengan sudut lebih besar dari 90°.
Berdasarkan data itu, Rutherford menyimpulkan bahwa
volume atom sebagian besar berupa ruang kosong. Ini ditunjukkan oleh banyaknya
partikel alfa yang dapat melewati lempeng emas. Adanya partikel alfa yang
dipantulkan akibat bertumbukan dengan suatu partikel yang sangat keras dengan
ukuran sangat kecil. Rutherford menamakan partikel itu sebagai inti atom. Oleh
karena partikel alfa bermuatan positif maka inti atom harus bermuatan positif.
Jika inti atom bermuatan negatif maka akan terjadi tarik menarik antara inti
atom dan partikel alfa.
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyusun
suatu model atom (perhatikanGambar 1.13) untuk menyempurnakan model atom
Thomson. Model yang dikembangkan oleh Rutherford adalah sebagai berikut.
1. Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif
dan elektron-elektron yang bermuatan negatif.
2. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong
yang massanya terpusat pada inti atom.
3. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah muatan
positif harus sama dengan jumlah muatan negatif.
4. Di dalam atom, elektron-elektron bermuatan negatif
selalu bergerak mengelilingi inti atom.
Gambar
1.13 Model atom Rutherford
4. Model Atom Bohr
Pada 1913, pakar fisika Denmark, Niels
Bohr menyatakan bahwa kegagalan model atom Rutherford dapat
disempurnakan dengan menerapkan Teori Kuantum dariPlanck. Model atom
Bohr dinyatakan dalam bentuk empat postulat berkaitan dengan pergerakan
elektron, yaitu sebagai berikut.
1. Dalam mengelilingi inti atom, elektron berada pada
kulit (lintasan) tertentu. Kulit ini merupakan gerakan stasioner (menetap) dari
elektron dalam mengelilingi inti atom dengan jarak tertentu.
2. Selama elektron berada pada lintasan stasioner
tertentu, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diemisikan atau
diserap.
3. Elektron dapat beralih dari satu kulit ke kulit
lain. Pada peralihan ini, besarnya energi yang terlibat sama dengan persamaan
Planck,
ΔE = h.
4. Lintasan stasioner elektron memiliki momentum
sudut. Besarnya momentum sudut adalah kelipatan dari nh/2π ,
dengan n adalah bilangan kuantum dan h adalah
tetapan Planck.
Gambar
1.15 Model atom Bohr menyempurnakan model atom Rutherford dalam hal kedudukan
elektron di sekeliling inti atom.
Kulit atau lintasan elektron dalam mengelilingi inti
atom dilambangkan dengan n = 1, n= 2, n =
3, dan seterusnya. Lambang ini dinamakan bilangan kuantum. Model
atom Bohr ditunjukkan pada Gambar 1.15. Huruf K, L, M, dan
seterusnya digunakan untuk menyatakan lintasan elektron dalam mengelilingi inti
atom. Lintasan dengan n = 1 disebut kulit K, lintasan dengan n =
2 disebut kulit L, dan seterusnya.
Energi Keadaan Dasar dan Tereksitasi
Suatu atom dikatakan memiliki energi terendah atau
stabil jika elektronnya berada pada keadaan dasar. Keadaan dasar untuk atom
hidrogen adalah jika elektronnya berada pada kulit, n = 1.
Keadaan di mana n > 1 bagi atom hidrogen dinyatakan tidak
stabil, keadaan ini disebut keadaan tereksitasi. Keadaan ini
terjadi apabila atom hidrogen menyerap energi sebesar ( Δn)hv.
Pada keadaan tereksitasi, elektron yang kembali ke kulit semula disertai emisi
energi sebesar ( Δn)hv. Ketika elektron kembali ke kulit yang
lebih rendah akan terbentuk suatu spektrum. Perhatikan Gambar 1.16.
Gagasan Bohr tentang elektron mengelilingi inti atom dalam kulitkulit tertentu
serupa dengan sistem tata surya kita, mudah dipahami. Oleh karena itu, model
atom Bohr dapat diterima pada waktu itu.
Gambar
1.16 Keadaan transisi elektron ketika elektron dari keadaan tereksitasi dan
kembali ke keadaan dasar, disertai emisi energi dalam bentuk radiasi cahaya
menghasilkan spektrum.
Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model atom
dari mulai model atom Dalton sampai dengan model atom Niels Bohr.
Model Atom
|
Kelebihan
|
Kelemahan
|
Menurut Dalton seperti bola pejal.
|
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom.
|
Tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa
dan daya hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
|
Menurut Thomson seperti roti kismis.
|
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang
bermuatan positif dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan
bahwa elektron terdapat dalam semua unsur.
|
Belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan
positif dan jumlah elektron dalam bola.
|
Rutherford seperti planet bumi m e n g e l i l i
n g I matahari.
|
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti dan
satu sama lain terpisah oleh ruang hampa.
|
Model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa
elektron tidak pernah jatuh ke dalam inti sesuai dengan teori fisika klasik.
|
Niels Bohr seperti bola, dengan inti atom yang
dikeliling, sejumlah elektron.
|
Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk
atom hidrogen dengan jari-jari bola:= 0,529 Angstrom= 0,529 x 10–10m=
1 bohr
Bohr-sommerfeld
mengembangkan orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu fungsi gelombang elektron
atau identitas elektron sebagai gelombang yang memiliki bentuk bola (l = 0,
orbital s) atau 1 bola, (l = 1, orbital p) atau 2 balon terpilin, (l = 2,
orbital d) atau 3 balon terpilin, (l = 3, orbital f).
|
Hanya dapat menerangkan atom-atom yang memiliki
elektron tunggal seperti gas hidrogen, tetapi tidak dapat menerangkan
spektrum warna dari atom-atom yang memiliki banyak elektron.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar