Kamis, 06 Oktober 2016

My Town on the east side

Kota Jayapura adalah ibu kota provinsi Papua, Indonesia. Kota ini merupakan ibu kota provinsi yang terletak paling timur diIndonesia. Kota ini terletak di teluk Jayapura.
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut pulau Papua bagian barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura(‘Sukarnapura, 1964) sebelum memangku nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah ‘Kota Kemenangan’ (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti “kemenangan”; pura: “kota”).
Papua negeri yang elok di timur indonesia, papua di tinggali banyak suku, dan setiap suku di papua mempunyai adat istiadat yang berbeda.
kebudayaan papua masih kebudayaan murni karena dalam kesehariannya masih menggunakan peralatan dari batu dan masih bercocok tanam secara tradisional dan berpindah pindah.
selain adat istiadat tarian papua pun banyak ragam dan macamnya semuanya mencerminkan suku yang ada di papua, umumnya tarian papua sangat dinamis dan mencerminkan kegembiraan.

YOSPAN = YOSIM PANCAR

Yosim Pancar atau biasa disingkat Yospan adalah tari pergaulan/persahabatan para muda-mudi. Yospan merupakan penggabungan dari dua tarian rakyat di Papua, yaitu Yosim dan Pancar.

Yosim adalah suatu tarian tua mirip poloneis dari dansa Barat dan berasal dari Sarmi, suatu kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo, namun ada juga yang mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Sedangkan Pancar adalah suatu tarian yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari awal 1960-an semasa zaman Belanda di Papua, meniru pada awal sejarah kelahirannya, gerakan-gerakan “akrobatik” di udara – seperti gerakan jatuh jungkir-balik dari langit, mirip daun kering yang jatuh tertiup angin – dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di Irian Barat. Awal 1960-an, konflik Belanda-Indonesia seputar status kedaulatan atas Irian Barat masih berlangsung. Karena pesawat tempur ini digerakkan oleh pancaran gas (jet), maka tarian yang meniru gerakan akrobatiknya mula-mula disebut Pancar Gas, kemudian disingkat menjadi Pancar. Sejak kelahirannya awal 1960-an, Pancar sudah memperkaya gerakannya dari sumber-sumber lain, termasuk dari alam.Tari Yosim Pancar memiliki dua regu pemain yaitu Regu Musisi dan Penari. Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik dan menarik. Beberapa jenis gerakannya yang terkenal sepertiPancar gasGale-galeJefPacul TigaSeka dan lain-lain.Keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesoris, dan alat musiknya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan masing-masing Grup Seni tari/sanggar seni Yospan berbeda-beda, namun ciri khas Papua untuk aksesoris hampir sama. Alat-alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian Yospan seperti Gitar, Ukulele (Juk), Tifa dan Bass Akustik (stem bass). Ukulele, Tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri. Seorang yang sudah mahir bermain Stem Bass terkadang dapat bermain bukan lagi menggunakan jari atau telapak tangan untuk menekan not tapi menggunakan telapak kaki pada senar nilon. Irama dan lagu Tari Yospan secara khusus sangat membangkitkan kekuatan untuk tarian.Yospan cukup populer dan sering diperagakan pada setiap event, acara adat, kegiatan penyambutan dan festival seni budaya. Yospan juga biasa ditampilkan di Manca Negara untuk memenuhi undangan atau mengikuti Festival disana.
Hampir setiap kampung di Papua memiliki grup seni tari yang terus dikembangkan.
Kuliner
Papua merupakan provinsi terluas di Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku dan kuliner khasnya . Di wilayah pesisir dan dataran rendah misalnya, sagu menjadi bahan pokok dalam berbagai makanan sehari-hari mereka. Tidak diragukan lagi apabila makanan khasnya pun juga mengandung sagu yang diolah dengan berbagai macam perpaduan. Unik tapi bikin ngiler, itulah yang tersirat jika kita melihat makanan khas Papua berikut ini.

1. PAPEDA

Siapa sih yang nggak kenal sama makanan yang satu ini? Masyarakat Maluku khsususnya Papua Timur, biasanya mengkonsumsi papeda sebagai makanan pokok mereka sehari-hari.karena bahan sagu di tanah papua yang melimpah, papeda disulap menjadi makanan pokok yang mempunyai karbohidrat tinggi . Teksturnya yang hampir menyerupai lem berwarna putih, membuat papeda dikenal oleh masyarakat dengan sebutan bubur sagu. Rasa original dari makanan ini hambar. Biasanya masyarakat Papua menyajikan makanan papeda dengan lauk ikan yang sudah diolah menjadi makanan berkuah, seperti mubara dan tongkol kuah kuning

2. MARTABAK SAGU

Berbeda dengan martabak pada umumnya, martabak ini bahan dasarmya berupa sagu. Sebagai penambah rasa manis. saus gula merah dituangkan diatas sagu yang sedang digoreng. Tidak ada salahnya jika kamu berpergian jauh untuk mengunjungi Papua demi mencicipi makanan khas yang satu ini. Selain teksturnya unik, makanan asli kabupaten Fakfak ini memiliki cita rasa yang berbeda.

 3. SATE ULAT SAGU

Agak ngeri juga kalo dengerin nama makanan satu ini. Bukan soal sudut tusuk satenya yang sangat lancip, tapi ini lebih mengarah kepada bahan utamanya yaitu ulat. Ulat sebesar jempol orang dewasa diambil dari pohon sagu yang sudah tua. Meskipun dengan bahan utama seperti itu, ternyata ulat sagu sudah dinobatkan jadi makanan khas Papua lho guys. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menikmati sejenak makanan sate ulat ini khususnya buat kamu yang lagi piknik ke Raja Ampat.

4. IKAN BAKAR MANOKWARI

Dari nama makanan itu sendiri kita sudah tahu kalo makanan ini asli dari kabupaten Manokwari. Cara penyajiannya terbilang cukup unik dan berbeda, mula-mula ikan tongkol bakar disiram dengan sambal merah. Lalu ditambahkan jeruk lemon yang berfungsi sebagai penghilang bau amis pada ikan. Perlu kita ketahui bahwa tongkol yang digunakan dalam ikan bakar ini harus berbobot kurang 450 gram, Lumayan besar bukan.

5. IKAN BUNGKUS

Sekilas bentuknya memang mirip dengan ikan pepes pada umumnya. Hanya saja bahan dasarnya yang berbeda. Ikan laut dan daun talas digunakan sebagai pembungkus pada makanan ini. Untuk memberikan rasa asin, menggunakan garam lebih lebih efektif karena sekaligus sebagai penghilang getah daun talas yang digunakan.

6. UDANG SELINGKUH


Usut punya usut, ternyata badan capit seperti kepiting itulah yang menjadi alasan mengapa makanan ini dinamakan udang selingkuh. Makanan khas ini populer di Wamena, Papua Barat. Udang selingkuh umumnya disajikan dengan berbagai macam saus seperti saus tiram, saus asam manis, saus padang dan saus mentega. Harga yang dipatok oleh penjual udang selingkuh lumayan mahal, yakni berkisar antara Rp. 80.000 s.d. Rp. 100.00/porsi. Meskipun begitu, dijamin kamu akan merasakan sensasi maknyus yang menggigit dari makanan ini.

7. SAGU LEMPENG

Salah satu warisan dari camilan khas Indonesia timur yang tak kalah enaknya adalah sagu lempeng. Tidak hanya di Papua saja, di Maluku sagu lempeng kini sudah tersebar di beberapa warung angkringan sudut-sudut kota. Biasanya sagu lempeng disajikan sebagai cemilan pelengkap saat bersantai ditengah-tengah minuman kopi atau teh yang telah dihidangkan. Agar tampilannya semakin menarik, sagu lempeng yang biasanya berwarna kecoklatan sekarang dimodifikasi dengan menggunakan bahan pewarna alami yang tentunya tidak berbahaya bagi tubuh.

8. SAGU

Sagu sebenarnya hampir mirip dengan papeda, hanya saja papeda merupakan produk dari olahan bubur sagu. Dari pemrosesan batang rumbia, kamu bisa memperoleh sagu ini untuk dijadikan tepung sagu dalam pembuatan resep masakan. Tepung sagu ini kaya akan karbohidrat tinggi seperti halnya nasi yang kita makan sehari-hari. Sayangnya, gizi yang terkandung pada sagu sangatlah minim akibat kandungan pati dalam proses pannenya.

9. AUNU SENEBRE

Berbahan dasar dari ikan teri yang dipadu dengan irisan daun talas, aunu senebre ini memiliki tekstur agak basah. Rasa gurih pada aunu senebre sebenarnya berasal dari irisan daun talas itu sendiri. Masyarakat papua biasanya menyantap makanan ini dengan papeda atau umbi-umbian.

10. BAGEA

Oleh penduduk lokal Papua, kue sagu ini biasa disebut dengan bagea. Camilan ringan ini merupakan olahan dari tepung sagu yang berbentuk bulat dan berwarna cokelat pucat. Agak keras memang jika kita mengigit kue ini, namun bagea akan terasa lembek jika sudah masuk ke dalam mulut atau di celupkan dengan sedikit air.

2 komentar:

  1. Papua memang kaya akan budaya dan kuliner, pengen banget suatu saat main ke papua..

    BalasHapus
  2. MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *


    * Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :

    - WA : 08125522303
    - BBM : CSID303



    Live Streaming Sabung Ayam Online

    Agen Sbobet Termurah

    www.gorengayam.live

    Situs Poker Online Uang Asli

    BalasHapus